Senin, 28 Desember 2015
Selasa, 12 Februari 2013
Studi Bangkitan Pergerakan Komuter Pada Perumahan Berlokasi Dipinggiran Kota Makassar
1Mahasiswa Program Doktor, Jrsn. Teknik Sipil, Fak. Teknik,
Univ. Hasanuddin (Dosen Fak. Teknik UKIP, Makassar), email: rais.rachman@gmail.com
2Dosen-Lektor Kepala, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, email: muhisran@yahoo.com
3Dosen-Lektor Kepala, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, email: rais.rachman@gmail.com
4Dosen-Professor, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, , email: hermanparung@gmail.com
ABSTRAK
Trend
perkembangan pembangunan perkotaan di Indonesia dewasa ini telah mendorong
kelompok-kelompok masyarakat khususnya kelompok komuter (kelompok pekerja)
untuk berpindah dari pusat-pusat kota ke wilayah-wilayah pinggiran kota. Hal
ini membawa konsekuensi terjadi pergerakan dalam jumlah yang cukup besar dari
wilayah pinggiran kota ke pusat kota oleh para kelompok komuter tersebut, baik
di pagi hari (saat ketempat kerja) maupun di sore atau petang hari
(saat pulang kerja). Sebagai dampaknya, pergerakan ini cenderung menimbulkan
kemacetan transportasi pada kedua periode puncak pergerakan lalu lintas
perkotaan tersebut. Dalam rangka mencari solusi atas permasalahan ini, sebagai
langkah awal studi ini bertujuan untuk memodelkan
dan menganalisis besaran potensi bangkitan pergerakan komuter
yang ditimbulkan oleh suatu perumahan yang
berlokasi di wilayah pinggiran kota. Studi ini mengambil kasus
perumahan BTP yang berlokasi
dipinggiran kota wilayah utara Kota Makassar. Suatu survei berbasis wawancara
menggunakan kuesioner terhadap sampling rumah tangga dilakukan pada studi ini.
Survei berupaya mengetahui berbagai karakteristik rumah tangga khususnya yang terkait
dengan potensi bangkitan pergerakan dari rumah tangga tersebut, misalnya
karakteristik jumlah anggota, pendapatan,
tingkat pemilikan kendaraan bermotor (mobil dan
sepeda motor) dan jumlah pekerja yang ada dalam suatu rumah tangga.
Analisis potensi besaran bangkitan pergerakan komuter dari perumahan di lokasi
studi dilakukan dengan menggunakan pendekatan model regresi linear berganda. Hasil analisis memperlihatkan bahwa
tingkat pendapatan, dan jumlah orang kerja, dan jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah tangga menjadi faktor
utama potensi bangkitan pergerakan komuter dari perumahan yang berlokasi
dipinggiran kota. Adapun variabel tingkat
kepemilikan kendaraan bermotor kurang
signifikan mempengaruhi bangkitan perjalan komuter pinggiran kota. Hasil-hasil
yang dicapai pada studi ini dapat digunakan untuk menganalisis dan memodelkan
berbagai aspek pengambilan keputusan para komuter pinggiran kota khususnya
dalam hal pemodelan pemilihan waktu keberangkatan dan moda kendaraan yang akan
digunakannya, pada studi-studi lanjutan dimasa mendatang.
Kata
kunci: Bangkitan Pergerakan, Komuter,
Perumahan, Pinggiran Kota, Makassar.
Di Presentasekan Pada Seminar Nasional IX -2013 Teknik
Sipil ITS Surabaya Tgl. 06-01-2013
A Departure Time Choice Model Of Sub-Urban Work Trips Based on The Disutility Minimizing Approach
Rais
Rachman
Doctoral Student
Graduate School of Civil
Engineering
Civil Engineering Department
Engineering Faculty of
Hasanuddin University
Perintis K Km10, Makassar, Indonesia
Telp/Fax.: (0411) 587 636 / (0411) 585 505
E-mail: rais.rachman@gmail.com
|
Muhammad
Isran Ramli
Associate Professor
Transportation Engineering System Laboratory
Civil Engineering Department
Engineering Faculty of
Hasanuddin University
Perintis K Km10, Makassar, Indonesia
Telp/Fax.: (0411) 587 636 / (0411) 585 505
E-mail: muhisran@yahoo.com
|
Abstract
The present paper attempts to describe the commuter
behavior of a sub-urban work trip through a development of a departure time
choice model based on disutility minimizing approach. The model assumes that
the commuters choose their departure time regarding the time attribute given
the minimum value of the sum both disutility types, disutility of earliness departure
time from home and disutility of lateness arrival time at the work place. In the
model application, we use data from a trip characteristics survey for sub-urban
commuters in Makassar, Indonesia. The result shows that the model is applicable
significantly regarding the statistical assessments. Further, the commuters
have threshold arrival time at work place near to the start work time. We
expect that the model provides a basis in continuous further studies, such as
the choice model that consider 24 hour life cycle, and a simultaneous choice
model incorporating travel mode choice.
Key Words: departure time choice, disutility,
sub-urban, work trips.
Di Presentasekan Pada : The 15th
FSTPT International Symposium, STTD Bekasi, November 23-24, 2012
Langganan:
Postingan (Atom)