1Mahasiswa Program Doktor, Jrsn. Teknik Sipil, Fak. Teknik,
Univ. Hasanuddin (Dosen Fak. Teknik UKIP, Makassar), email: rais.rachman@gmail.com
2Dosen-Lektor Kepala, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, email: muhisran@yahoo.com
3Dosen-Lektor Kepala, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, email: rais.rachman@gmail.com
4Dosen-Professor, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, , email: hermanparung@gmail.com
ABSTRAK
Trend
perkembangan pembangunan perkotaan di Indonesia dewasa ini telah mendorong
kelompok-kelompok masyarakat khususnya kelompok komuter (kelompok pekerja)
untuk berpindah dari pusat-pusat kota ke wilayah-wilayah pinggiran kota. Hal
ini membawa konsekuensi terjadi pergerakan dalam jumlah yang cukup besar dari
wilayah pinggiran kota ke pusat kota oleh para kelompok komuter tersebut, baik
di pagi hari (saat ketempat kerja) maupun di sore atau petang hari
(saat pulang kerja). Sebagai dampaknya, pergerakan ini cenderung menimbulkan
kemacetan transportasi pada kedua periode puncak pergerakan lalu lintas
perkotaan tersebut. Dalam rangka mencari solusi atas permasalahan ini, sebagai
langkah awal studi ini bertujuan untuk memodelkan
dan menganalisis besaran potensi bangkitan pergerakan komuter
yang ditimbulkan oleh suatu perumahan yang
berlokasi di wilayah pinggiran kota. Studi ini mengambil kasus
perumahan BTP yang berlokasi
dipinggiran kota wilayah utara Kota Makassar. Suatu survei berbasis wawancara
menggunakan kuesioner terhadap sampling rumah tangga dilakukan pada studi ini.
Survei berupaya mengetahui berbagai karakteristik rumah tangga khususnya yang terkait
dengan potensi bangkitan pergerakan dari rumah tangga tersebut, misalnya
karakteristik jumlah anggota, pendapatan,
tingkat pemilikan kendaraan bermotor (mobil dan
sepeda motor) dan jumlah pekerja yang ada dalam suatu rumah tangga.
Analisis potensi besaran bangkitan pergerakan komuter dari perumahan di lokasi
studi dilakukan dengan menggunakan pendekatan model regresi linear berganda. Hasil analisis memperlihatkan bahwa
tingkat pendapatan, dan jumlah orang kerja, dan jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah tangga menjadi faktor
utama potensi bangkitan pergerakan komuter dari perumahan yang berlokasi
dipinggiran kota. Adapun variabel tingkat
kepemilikan kendaraan bermotor kurang
signifikan mempengaruhi bangkitan perjalan komuter pinggiran kota. Hasil-hasil
yang dicapai pada studi ini dapat digunakan untuk menganalisis dan memodelkan
berbagai aspek pengambilan keputusan para komuter pinggiran kota khususnya
dalam hal pemodelan pemilihan waktu keberangkatan dan moda kendaraan yang akan
digunakannya, pada studi-studi lanjutan dimasa mendatang.
Kata
kunci: Bangkitan Pergerakan, Komuter,
Perumahan, Pinggiran Kota, Makassar.
Di Presentasekan Pada Seminar Nasional IX -2013 Teknik
Sipil ITS Surabaya Tgl. 06-01-2013